Rabu, 23 November 2011

Seandainya Tuhan Tidak Menolong....

Gw mau share sedikit dengan apa yang gw baca, waktu itu udah lama c gw kan baca renungan harian kristen yaa, dan waktu gw baca ada judul yang sedikit bikin gw gimana gtu, judulnya ya itu "Seandainya Tuhan Tidak Menolong" 
wow... God masa gak mau nolong c...???
eemmm.... dan sekarang gw mau bagiin apa yang udah gw dapet dari RHK itu.

Setiap kali kita menghadapi masalah atau pergumulan pasti kita maunya Tuhan tolong kitakan, begitu juga dengan gw.
namun giman kalo waktu kita lagi berhadapan dengan masalah yang gede bener dan kita udah nangis-nangis en merengek-rengek ama Tuhan tapi kita gak sedikitpun melihat atau merasakan Tuhan tolong kita...???
nah loh, pasti kita langsung bingung, bertanya-tanya "Tuhan tau gak sih keadaan gw?" "Tuhan dengerin doa gw gak sih, dan blablabla....." 
bahkan mungkin ada yang ampe bersungut-sungut dan menjuged Tuhan.
saat kita merasakan Tuhan gak nolong kita atau saat kita ngerasa Tuhan jauh ama kita, sikap yang kebanyakan orang ambil langsung ikut ngejauhin Tuhan, misalnya gak mau gereja, males doa lagi, gak mau dateng komsel, pertemuan-pertemuan, males buat sate, dan lain-lain.

tapi beda dengan sikapnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, apapun yang terjadi di dalam hidupnya bahkan disaat terGENTIR en terDANGEROUS sekalipun ampe nyawa mereka jadi taruhannya, mereka tetap setia ama Tuhan dan mereka gak ngambek ama Tuhan malah tetep memuji en tetap setia ma Tuhan.

Daniel 3:16-18
"Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."


gw suka sama mereka, saat terbahaya sekalipun yang mengancam nyawanya mereka ber tiga tetap memiliki iman yang kuat dan bula, ckckckckc.....
padahal pada ayat diatas , Sadrakh, Mesakh dan Abednego gak tau apakah Tuhan akan menyelamatkan mereka atau tidak. Tetapi ada dua hal yang mereka ketahui dengan pasti: Tuhan berdaulat atas segala sesuatunya dan mereka tidak bersedia menyembah Allah lain!
kalian tentu tahu cerita selanjutnya, kalian pasti tahu Tuhan menyelamatkan ketiga orang pria berani tersebut. Tetapi apa yang kalian pelajari dari iman yang dipertontonkan oleh tiga orang pria tersebut?

Kematian itu pasti. Jadi yang perlu kalian tanyakan bukan, “Bagaimana saya akan mati?” Tetapi pertanyaan yang seharusnya diajukan adalah, “Bagaimana saya akan hidup?” 
Cara hidup kita menunjukkan siapa Allah yang kita percaya. 
Jadi, hiduplah sebagai pribadi-pribadi dewasa yang kuat. 
Tidak terus menjadi umat yang ke kanak-kanakan, yang marah kepada Tuhan ketika pertolongan Tuhan gak datang seperti yang kita mau.

Mulai sekarangi, kita belajar yuk seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan berkata,

  “Tetapi seandainya Tuhan tidak menolong, kami tetap tidak akan melepaskan iman percaya kami.” 

Mari menjadi dewasa dalam iman kita.

Jangan pikirkan bagaimana akhir hidup kalian, namun pikirkan bagaimana kalian akan menjalani setiap detik kehidupan kalian. Itu adalah pola pikir seorang pengubah sejarah. 


jadilah history maker dalam hidupmu


by:
vannylim

*terinspirasi dari RHK....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar